It is Not The Length of Life, but The Depth of Life.
Dalam hidup awalnya kita tumbuh seperti sebuah tunas. Perlu disiram, dipupuk dan dipelihara. Setelah tumbuh baik, maka berbunga dan berkembang. Saat itulah kita menjadi indah, harum dan banyak sahabat. Tahap terakhir adalah BERBUAH. Proses tersebut tentu penuh perjuangan dan dengan pertolongan Tuhan kita dimampukan.
Buah-buah yang dihasilkan mestinya bisa dirasakan banyak orang. Bagi orang-orang baik, usia tua adalah musim panen. Benih-benih kasih yang sebelumnya telah ditanam, telah menjadi matang pada waktunya. Orang baik dalam masa senjanya nanti, akan dikelilingi oleh kehadiran orang-orang lain yang penuh perhatian. Apa yang telah ditabur dengan mencucurkan air mata sekalipun, akan menuai sukacita perhatian pada masa tuanya.
Ralph Waldo Emerson menulis, “It is not the length of life, but the depth of life.” Hidup ini bukan persoalan berapa LAMA, tetapi berapa DALAM. Kata-kata itu memang sungguh memiliki arti yang mendalam. Kedalaman hidup itu terwujud ketika ketika hidup kita memberi KONTRIBUSI bagi sesama. Bukan menebar kebencian, menghakimi yang menjadi hak Tuhan, iri dengki, bersungut-sungut, menjadi batu sandungan dan malah penghambat. DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI. Ini yang menjadi kerinduan hidup saya, lewat buah (talenta) yang saya miliki.
Setiap kali mendapatkan ucapan Hari Ulang Tahun (HUT), terbersit dalam diri saya sebuah makna usia. Penyair Roma berkata, “tempus fugit”, waktu berlari dengan cepatnya. Penulis Mazmur pun menulis, “masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap”.
Adrian Pristio dalam Jalan Spiritual Sehari-hari menulis, “Waktu perjalanan kembali ke Allah itu hanya sekitar 25.000 sampai 30.000 hari atau 70 sampai 80 tahun dan selebihnya merupakan bonus.” Betapa singkatnya hidup manusia. Setiap kali memperingati HUT, sebenarnya usia kita berkurang satu tahun. Padahal HUT kadang dirayakan dengan hingar-bingar, kurang makna evaluasi refleksi.
Manariknya ada beberapa orang (biasanya wanita), tidak suka diketahui usianya. Dan betapa senangnya seseorang jika pada HUTnya, mendapat pujian bahwa dirinya awet muda. Pujian tersebut akan membuat hati berbunga-bunga. Mungkin benar yang dikatakan oleh Jonathan Swift , “Everyone wants to live long, but nobody to be old.” Semua orang ingin hidup lama, tetapi tidak seorang pun mau menjadi tua. 
🙂
HUT adalah momentum tepat untuk saya merenung. Seperti apa hidup yang selama ini telah saya jalani. Pernah mengalami pahit dan manis. JATUH berdiri lagi, KALAH mencoba kembali & GAGAL bangkit lagi. Terus BERJALAN bahkan BERLARI, tapi kadang MUNDUR SEJENAK guna mengambil ancang-ancang lebih. Mencoba SABAR, OPTIMIS & BERPIKIR POSITIF sehingga semua menjadi bekal untuk kehidupan yang lebih baik. ORA ET LABORA & selanjutnya BERSERAH kepada kehendakNya saja. Yang jelas tIdak pernah ragu bahwa TUHAN itu BAIK!
Terima kasih atas semua dukungan kuat, doa dan ucapan selamat ulang tahun dari istri tercinta, nyokap, anak, abang/kakak, segenap keluarga Simanjuntak Pasaribu Wang, sahabat” offline online, rekan” sesama trader/trainer Forex, Gold, Saham & Options, alumni www.belajarforex.biz, klien manage account Novry: The Hedge Fund Manager, teman sepelayanan GBI Ecclesia + Multimedia Ecclesia, klub, SD-PT, dll; yang telah disampaikan via FB, Instagram, Telegram, Twitter, Path, BBM, Line, Linkedln, Pinterest, SMS, Telp, dll. Mohon maaf saya tidak bisa mention/tag atau jawab 1 per 1.
Semoga kita SEMUA sama-sama semakin diberkati & menjadi berkat bagi banyak orang. Tetap naik dan tidak turun, kalaupun turun paling koreksi, bukan balik trend 
😀. Menjadi kepala & bukan ekor. “Vivat ad multos annos, ad summam senectutem”. Semoga hidup panjang umur mencapai usia tertua + menjadi BIJAKSANA.
I’m not 45, I’m 18 with 27 years experiance. Masa muda hanya sekali, selanjutnya masa selalu merasa muda 
😉. http://novry.blogspot.co.id
