Indeks PMI

Apa itu Purchasing Manager Index atau PMI

PMI atau Purchasing Manager Index dapat diterjemahkan menjadi “Indeks Manajer Pembelian”. Lebih jelasnya PMI merupakan sebuah laporan yang diterbitkan oleh sebuah institusi yang mengawasi perkembangan sektor-sektor usaha tertentu. Laporan tersebut berisi data-data yang dikumpulkan dari sejumlah perusahaan dan kemudian dirangkum dan diubah menjadi sebuah indeks. Selanjutnya PMI disebarluaskan melalui institusi penerbit laporan.

PMI

Tujuan utama dari dari dibuatnya PMI adalah untuk menyediakan informasi terkini atas sektor bisnis tertentu. Informasi yang diperoleh dengan metode survey ini sangat berperan pada pengambilan keputusan oleh perusahaan, analis pasar, manajer pembelian sampai pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

Jenis dari PMI pun beragam, tergantung dengan sektor dimana responden berkecimpung. Jenis yang paling sering ditemui adalah:

  1. PMI (Standard)
  2. Services PMI
  3. Manufacturing PMI
  4. Flash Manufacturing PMI
  5. ISM Manufacturing PMI
  6. ISM non-Manufacturing PMI
  7. Dan banyak lainnya

Adapun variabel yang diperhitungkan dalam PMI adalah sebagai berikut:

  1. Pesanan yang diterima perusahaan (new order)
  2. Stok bahan baku produksi (inventory levels)
  3. Produksi perusahaan (production)
  4. Tingkat penyerapan tenaga kerja (employment)
  5. Durasi pengiriman barang (supplier deliveries)

Di Amerika Serikat, PMI merupakan laporan sektor bisnis dimana data yang dikumpulkan dalam periode bulanan berdasarkan survei pembelian dan persediaan dari 400 perusahaan industri di Amerika Serikat. PMI Amerika Serikat dicetuskan, dikelola, dan disebarluaskan oleh Institute for Supply Management (ISM). Sementara di 30 negara lainnya, PMI dikelola dan disebarluaskan oleh Markit Group dengan menggunakan metode dasar yang sama dengan ISM. Indeks lain yang mirip dikeluarkan juga oleh  Ifo Institute for Economic Research di Jerman dan Bank of Japan di Jepang.

Dalam PMI, angka yang dimungkinkan keluar berkisar dari angka 0 hingga 100:

  • Jika PMI dirilis dengan angka > 50, maka sektor bisnis tersebut mengalami perkembangan (ekspansi). Semakin tinggi angka indeks PMI maka semakin besar pula perkembangan yang dialami.
  • Jika PMI dirilis dengan angka = 50, maka sektor bisnis tersebut mengalami stagnansi (tidak ada perkembangan).
  • Jika PMI dirilis dengan angka < 50, maka sektor bisnis tersebut mengalami penurunan (kontraksi).

Contoh 1:

Di bulan Februari 2016, indeks Manufacturing PMI (PMI untuk sektor manufaktur) Amerika Serikat dengan mata uang USD menunjukkan angka 60. Angka tersebut meningkat jauh daripada angka PMI di bulan Januari 2016 yang hanya menunjukkan angka 45. Hal ini mencerminkan bahwa sektor industri manufaktur AS mengalami rebound dari kondisi bulan sebelumnya. Ketahanan ekonomi dari sektor tersebut jauh meningkat dan mengakibatkan terjadinya peningkatan indikator ekonomi makro lainnya.

Lebih lanjut kondisi ekonomi yang membaik mengakibatkan nilai tawar dari USD menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga pair-pair yang menggunakan USD akan terpengaruh dan bergerak sesuai dengan mekanisme pasar Forex seperti EURUSD, GBPUSD, USDJPY, AUDUSD, dll. Dengan asumsi pasar berada dalam posisi stagnan tanpa sentimen, trend bearish akan ditemui di pair EURUSD, GBPUSD, AUDUSD dan pair lain yang berakhiran USD. Sementara kebalikannya, untuk pair yang berawalan dengan USD seperti USDJPY, USDCAD akan mengalami pola bullish.

Contoh 2:

Di bulan Desember 2015, indeks Manufacturing Inggris dengan mata uang GBP menunjukkan angka 49. Angka tersebut naik 1 poin dari angka PMI di bulan sebelumnya di angka 48. Berdasarkan laporan tersebut terdapat sentimen positif dari pasar setelah proses pemilu di negara tersebut usai, yang mengakibatkan meningkatnya pesanan kepada perusahaan manufaktur. Selanjutnya mendorong angka PMI naik tipis.

Meskipun terjadi penguatan, namun secara umum ketahanan sektor manufaktur masih melemah karena PMI masih di bawah 50. Seharusnya dalam pair berawalan GBP (seperti GBPUSD, GBPJPY, dll) terjadi trend bullish. Namun karena terdapat sentimen lain yang lebih besar/kuat, pergerakan pair tersebut dalam chart cenderung memasuki pola sideway.

Sektor bisnis yang menguat dan mengalami perkembangan karena PMI di atas angka 50 DAN mengalami kenaikan misalnya, berpotensi membuat daya saing mata uang negara tersebut naik. Pasar cenderung melakukan aksi beli terhadap mata uang tersebut. Demikian juga dengan sebaliknya

Namun perlu digarisbawahi bahwa dalam sebuah pergerakan mata uang, terdapat banyak sentimen lain yang dapat mempengaruhinya. Tidak hanya semata-mata karena nilai PMI. Perlu data-data lain dan pertimbangan lebih lanjut sebelum membuka posisi tertentu.

Bukan hanya analisa Teknikal tapi analisa Fundamental juga perlu diketahui dalam belajar Forex Gold trading. Perlu diketahui juga bahwa analisa Fundamental bukan sekedar melihat “merah hijaunya” berita ekonomi yang dirilis. Bijaklah dalam melakukan trading Forex dan Gold.

Demikian semoga bermanfaat artikel singkat Apa itu Purchasing Manager Index atau PMI

Login FB & Silahkan Komen

comments

Scroll to top