Antara Kesehatan, Keuangan, Keluarga dan Trading

Pagi pagi SEMANGAT PAGI & Happy MONey DAY guys. 

Sejak 15 tahun lalu (saat usia 35), saya punya keinginan kelak jika sudah memiliki cucu, harus tetap dalam keadaan sehat kuat dan sanggup menemani cucu balita bermain seekstrim apapun secara fisik.

Kemudian saat itu saya juga memiliki keinginan kelak jika menjadi opung (kakek dalam bahasa Batak)), harus sehat bukan hanya jasmani rohani tapi juga finansial. Secara finansial tidak menjadi beban bahkan mampu membiayai anak yang sudah berkeluarga sampai cucu (jika memang harus dan diperlukan). 

Berkunjung dan berjumpa dengan anak cucu dimana secara jasmani jiwa finansial bukan dalsm keadaan lemah dan meminta, tapi kuat dan bisa memberi.

Aktifitas trading itu mestinya cocok untuk yang mulai memikirkan bagaimana tetap bisa mendapatkan uang dan produktif di usia yang semakin senja. Sebab daya tahan fisik jauh lebih banyak dan cepat turun dibanding daya pikir (analisa). Jadi idenya fokus ke usaha/pekerjaan yang jauh lebih ke arah berpikir. Untuk itu 2006 saya mulai trading Options, Saham sampai Forex dan Gold bersiap kelak tua bisa bekerja online dari rumah saja (WFH). 

Awalnya sempat salah jalan dan terpuruk karena pengaruh buruk pencitraan oknum-oknum mentor, marketing dan penawaran yang tebar pesona. Mereka menampilkan profit, profit dan profit selalu seolah-olah trading itu semudah membalikan telapak tangan tanpa perlu belajar dan berlatih seperti layaknya profesi-profesi lain. Langsung deposit buka account real dan tinggal Duduk Diam Dapat Duit Dollar (5D) katanya. Di buy naik jalan-jalan, di sell turun beli mobil. 

Ini membentuk mindset SESAT bahwa trading itu alat untuk mewujudkan keinginan mendapatkan uang besar cepat mudah (serakah). Tapi miskin tidak dapat ditolak, kaya tidak dapat diraih. Terjebak tidak benar dari mulai trading sendiri, dimanage account oleh orang yang mengaku fund manager, titip dana, ikut PAMM (copytrade), bayar langganan signal, beli robot sampai investasi bodong money game semua sudah dijalankan dan hasil akhirnya ludes. 

Nasi sudah menjadi bubur, selanjutnya bagaimana supaya bubur itu menjadi jauh lebih enak dari nasi. Dan mestinya itu bisa. Tidak ada kata terlambat, yang ada hanya tertunda!

Walau sempat awalnya babak belur finansial tapi berkat “pertobatan”, pertolonganNya, dukungan istri, dll akhirnya bisa breakthrough. Kembali ke jalan yabg benar, menutup mata dan telinga terhadap penawaran-penawaran bertubi-tubi di sosial media, TV, radio, dll yang enak dilihat didengar tapi tidak benar. Terus tekun belajar dan berlatih dengan smart terutama di Mindset, Time Management, Risk & Money Management.

Kaya raya dan full sehat banget sih ngga. Tapi sejauh ini kedua keinginan di awal atas tulisan ini, perlahan baru mulai bisa terwujud di tahun 2011 (dalam waktu 5 tahun dan itu tidak instant). Semoga tetap bisa stabil kesehatan, keuangan dan keluarga. God is good all the time. All the time God is good.

Mari kita bersama menjaga dan menyiapkan kesehatan jasmani, jiwa dan finansial. Bukan hanya sekarang tapi juga untuk masa datang. Miliki kecerdasan finansial dalam menerima penawaran-penawaran investing/trading. Dan jangn lupa sehat dulu baru bisa sukses.

Salam #HidupTenangSenang #OpungBriele #PreparationIsTheKeyToSuccess

Login FB & Silahkan Komen

comments

Scroll to top