Analisa Suku Bunga Inggris Agustus 2016 #1… Artikel ini bersifat subyektif & untuk edukasi belajar Forex Gold Trading. Diskusi & tanggapan positip bisa disampaikan ke novry.sabmen@me.com, 081199 2989, 08787878 2989 (WA), PIN 57C99B2E | Novry Simanjuntak. Foto/gambar milik sendiri.
Menaikan atau menurunkan suku bunga adalah kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Jika Bank Sentral menaikkan suku bunga berarti bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar (ingat juga hukum Demand & Supply). Dengan naiknya suku bunga diharapkan masyarakat menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Kebijakan untuk menaikkan suku bunga tersebut digunakan untuk menekan terjadinya inflasi yang berlebihan.
Sementara itu jika Bank Sentral menurunkan suku bunga berarti bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar. Dengan rendahnya suku bunga bank diharapkan masyarakat tidak akan senang menyimpan uangnya di bank dan diharapkan menggunakan uangnya untuk melakukan aktifitas bisnis komersial dan industrial. Dengan begitu jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga justru diharapkan menaikan tingkat inflasi sampai batas wajar.
Dengan demikian salah satu faktor yang membuat bank sentral menaikan atau menurunkan suku bunga adalah tingkat inflasi, demikian juga sebaliknya. Inflasi ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti data-data tenaga kerja, industri, dll
Inflasi yang rendah di sebuah negara biasanya menunjukan kegiatan perekonomian berjalan lesu. Karena itu penurunan suku bunga akan dilakukan oleh Bank Sentral jika perekonomian mengalami perlambatan ekonomi, resesi, atau jika perekonomian mengalami deflasi.
Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika Produk Domestik Bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. GDP juga menjadi salah satu faktor yang juga membuat bank sentral menaikan atau menurunkan suku bunga . GDP ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah Trade Balance.
Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi dan keuntungan perusahaan. Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga (deflasi) atau kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi. Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).
Sekarang kita menganalisa bagaimana kemungkinan suku bunga Inggris yang akan diumumkan Kamis, 4 Agustus 2016, pukul 18.00 WIB nanti.
7 tahun terakhir (sejak Maret 2009), BOE tidak pernah merubah tingkat suku bunga termasuk pada pengumuman 14 Juli 2016 lalu (pertama kali setelah Brexit 24 Juni 2016). Saat itu GBPUSD menguat kencang dan dalam waktu 1 jam mengalami kenaikan mencapai kira-kira 230 pip (lihat chart di atas).
source: tradingeconomics.com
Jika kita mengacu kepada tingkat inflasi sebagai salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam kebijakan menaikan atau menurunkan suku bunga, terlihat bahwa inflasi Inggris relatif tetap. Rata-rata negara-negara maju saat ini menargetkan tingkat inflasi sekitar 2%. Sampai saat ini belum ada negara maju yang mencapai target tersebut. Tingkat inflasi Inggris terakhir sebelum pengumuman suku bunga 14 Juli 2016 lalu adalah sebesar 0.3%. Sedangkan data terbaru yang diumumkan tanggal 19 Juli 2016 adalah 0.5% (Y/Y). Karena tingkat inflasi yang rata-rata tetap ini, mungkin menjadi penyebab saat itu (Juli) dan kemungkinan Agustus inipun BOE belum akan menurunkan tingkat suku bunga.
source: tradingeconomics.com
Sekarang mari kita lihat dari faktor GDP Inggris yang biasanya diumumkan pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober (kuartal). Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah sebuah indikator ekonomi untuk mengukur total nilai produksi yang dihasilkan oleh semua Orang dan Perusahaan (baik lokal maupun asing) di dalam suatu negara. Singkatnya GDP bisa dibilang sama dengan total pendapatan suatu negara.
Pada pengumuman suku bunga 14 Juli 2016 lalu, data GDP terakhir (April 2016) adalah 0.4%. GDP tersebut mengalami penurunan dari periode sebelumnya (Januari 2016) yang sebesar 0.7%. Walau saat itu GDP mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya (tetapi tidak negatif), pada Juli lalu BOE tetap bersikeras tidak menurunkan suku bunga. Selanjutnya data terakhir GDP Inggris yang dikeluarkan setelah pengumuman suku bunga Juli lalu mengalami kenaikan menjadi 0.6%. Dari data GDP tersebut, saya memperkirakan kemungkinan BOE belum akan menurunkan suku bunga pada bulan Agustus ini… Bersambung ke Analisa Suku Bunga Inggris Agustus 2016 #2 (silahkan klik)