Edukasi Forex Gold Trading secara pinsip mencakup analisa Teknikal dan yang sama pentingnya adalah analisa Fundamental. Salah satu hal yang mesti dimiliki oleh seorang trader Forex Gold dalam analisa Fundamental adalah kemampuan untuk update, memahami dan memperkirakan dampak sebuah peristiwa besar khususnya dalam ekonomi dan politik, terhadap pergerakan mata uang dan komoditas yang kita perdagangkan.
Seperti telah diketahui pada Jumat 6 Juli 2018 kira-kira pukul 11.00 WIB, Amerika Serikat (AS) mulai menetapkan tarif baru 25% atas impor produk asal China. Presiden Trump telah memberlakukan tarif impor barang senilai $34 miliar sebagai tanda dimulainya perang dagang. Trump juga mengatakan dalam 2 minggu kemudian masih akan mengenakan kenaikan tarif senilai $16 miliar. Selanjutnya jika China membalas, maka tidak menutup kemungkinan AS akan menambahkan lagi kenaikan tarif hingga mencapai $450 miliar.
Dalam edukasi Forex Gold trading dengan analisa fundamental perlu diketahui dulu akar masalah dari sebuah peristiwa ekonomi politik. Penyebab konflik perdagangan Amerika Serikat – China adalah akibat China menerapkan perdagangan yang tidak adil. Setelah lebih dari enam bulan penyelidikan, Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) memastikan bahwa China telah merusak, mencuri kekayaan intelektual AS melalui berbagai cara. China menggunakan sarana administrasi atau pencurian langsung, sehingga menyebabkan kerugian besar bagi bisnis dan tenaga kerja AS.
Trump telah berulang kali mengecam praktek perdagangan tidak adil China dalam berbagai kesempatan. Sesuai janjinya di depan rakyat saat kampanye presiden untuk memperkecil defisit perdagangan AS, Trump akhinya melakukan 2 langkah sbb:
1. Penerapan Tarif
Pada 15 Juni 2018 lalu, AS mengumumkan daftar berisi 1,102 produk impor asal China dengan nilai perdagangan sekitar 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif impor baru. Dari jumlah itu, 34 miliar dolar (818 produk) dijadwalkan akan dikenakan tarif tambahan 25 persen mulai 6 Juli. Sebanyak 284 produk lainnya yang bernilai sekitar 16 miliar dolar AS akan ditentukan kemudian setelah proses komentar publik selesai.
2. Penerapan Non Tarif
Trump juga menginstruksikan pemerintahannya untuk mencegah investasi China yang mengancam keamanan nasional. AS juga memperkuat kontrol ekspor melalui undang-undang. Pemerintahan Trump mendukung Undang-Undang Pembatasan Investasi yang sedang dirancang oleh Kongres dalam rangka untuk memperketat peninjauan terhadap investasi asing dalam bidang teknologi kunci atau infrastruktur penting. Investasi termasuk pada program kerja sama di dalam dan luar negeri, bagi perusahaan teknologi yang berbasis di AS yang memiliki kekayaan intelektual.
Sebagian ekonom menganggap kebijakan Trump yang memicu perang dagang dengan China dan sekutu AS seperti Kanada dan Uni Eropa, tidak terlalu mengancam ekonomi AS dibanding kebijakan anggaran dan pajak. Biaya yang ditumbulkan akibat kebijakan tarif impor baru tidak sebesar pemikiran banyak orang. Tarif 10-25% kira-kira senilai 50-100 milyar impor itu hanya bagian kecil dari seluruh ekonomi AS. Kurang dari 0.1%.
Sementara itu pemerintah China telah mengeluarkan daftar ratusan barang impor dari AS termasuk kedelai, sorgum dan kapas yang akan dikenakan tarif sebagai balasan atas sikap AS. Ini bisa memukul produksi petani AS di Texas dan Iowa yang mendukung Trump. Namun saya menilai China tidak akan langsung membalas sikap AS. China baru akan menerapkan tambahan tarif barang impor dari AS setelah melihat perkembangan.
China mengajak seluruh negara di dunia untuk bekerjasama melawan proteksi perdagangan AS demi menjaga kepentingan masyarakat dunia. Pejabat senior China baru-baru ini gencar membujuk Uni Eropa untuk mengeluarkan pernyataan bersama untuk mengutuk kebijakan perdagangan Trump usai KTT Tiongkok-Uni Eropa. Namun langkah itu telah ditolak oleh Uni Eropa, karena Uni Eropa sebenarnya setuju dengan pandangan AS bahwa China memang menerapkan perdagangan yang tidak adil.
Dalam edukasi Forex gold trading telah saya sampaikan bahwa perang dagang yang berkelanjutan dapat menimbulkan efek domino. Awalnya pebisnis akan terpukul dengan biaya lebih tinggi akibat efek kenaikan tarif. Kemudian, perusahaan kesulitan mencari tahu bagaimana mendapatkan bahan baku yang mereka butuhkan. Akhirnya, kepercayaan di kalangan eksekutif dan rumah tangga akan menurun. Pebisnis akan merespons dengan menarik kembali rencana belanjanya. Perang tarif impor akan merugikan konsumen dan menggangu rantai pasokan bisnis.
Di AS sendiri, Harley-Davidson telah mengingatkan bahwa pembalasan dari Uni Eropa dapat merugikan Harley sebanyak $ 100 juta per tahun. Produsen motor gede itu sedang mengalihkan beberapa produksi sepeda motor keluar dari AS. Sementara itu laporan dari Bank of America Merrill Lynch menyebutkan kebijakan perdagangan Trump bagai kembali pada kebijakan tahun 1980an terhadap Jepang yang dianggap dianggap justru merugikan konsumen AS.
Trump menerapkan hambatan perdagangan dan berfokus pada defisit perdagangan bilateral yang mirip dengan kebijakan yang dilakukan pada 1980an tersebut. Memberlakukan hambatan perdagangan tidak selalu mengurangi defisit perdagangan. Namun di sisi lain saat itu banyak kasus konsumen AS yang mengalami kerugian besar yang memakan sebagian besar pendapatan rakyat AS. Selain itu mengutip kebijakan perdagangan tahun 1980an tersebut, bahwa industri yang seharusnya dilindungi justru menerima sedikit bantuan.
Di sisi lain ringkasan pertemuan The Federal Reserve yang terbaru juga menunjukkan bahwa ada kekhawatiran pejabat Fed tentang kerugian ekonomi dari kebijakan perdagangan ala Trump. The Fed menilai ada kemungkinan dampak buruk dari penerapan tarif impor dan pembatasan perdagangan yang diusulkan AS, pada kegiatan investasi masa depan.
Menurut saya bagi pemerintahan Trump, pengenaan tarif hanyalah sarana untuk membuat China mau duduk di meja perundingan, serta merubah kerangka kerjasama perdagangan antara kedua negara. Selain itu sekaligus untuk menghentikan perdagangan yang tidak adil dan memastikan adanya reformasi pada sistem perdagangan China. AS akan kurang merasakan adanya tekanan karena ekonominya yang sedang berjalan dengan sangat baik. AS memiliki peluang untuk memenangkan perang lebih besar dari China. AS tidak takut dan terburu-buru untuk mengakhiri pengenaan tarif yang diberlakukan pada China sebelum pemilihan kongres bulan November mendatang.
Lantas bagaimana pengaruh perang dagang Amarika Serikat – China terhadap pergerakan US Dollar? Jika perang dagang tidak berkelanjutan sampai tahun depan, menurut saya tidak akan terlalu mempengaruhi pergerakan US Dollar secara langsung. Artinya bahwa pergerakan US Dollar normal saja mengikuti fundamental ekonomi AS sendiri yang saat ini sedang dalam keadaan kuat. Sejauh ini US Dollar masih dalam trend bullish, dimana sedang mengalami koreksi setelah menguat cukup banyak dan sedikit dampak dari bertambahnya jumlah pengangguran dari 3.8% menjadi 4% pada pengumuman Jumat, 6 Juli 2018 malam lalu.
Secara analisa teknikal USD Index (USDX) saat ini berada di area swap 93.75-93.88 dengan potensi kembali naik jika closing candle D1 tidak berhasil menembus area tersebut ke bawah. Sebaliknya jika area tersebut dan EMA 50 dapat tertembus ke bawah maka USD Index berpotensi turun lebih dalam yang sebenarnyapun tetap masih dalam koreksi mayor (long term).
USDX ini biasanya (bukan pasti) memiliki korelasi negatif dengan EUR/USD, dimana umumnya jika USDX menguat EUR/USD akan melemah. EUR/USD sendiri biasanya memiliki korelasi positif (searah) dengan Gold (XAU/USD).
Demikian semoga bermanfaat ulasan singkat Perang Dagang Amerika Serikat – China sebagai bagian dari edukasi Forex Gold trading.