Analisa Fundamental trading Forex Gold khususnya US Dollar akan dipengaruhi 4 berita yang berkaitan dengan ekonomi Amerika Serikat pada Kamis dini hari mulai 01.00 01.30 WIB:
- FOMC Economic Projections
- FOMC Statement
- Federal Funds Rate
- FOMC Press Conference
Berikut ulasan masing masing berita termasuk dampaknya terhadap pergerakan USD secara singkat.
FOMC Economic Projections (Proyeksi Ekonomi AS)
Dalam analisa Fundamental Forex Gold, Economic Projections sangat perlu untuk diamati. Laporan ini meliputi proyeksi FOMC untuk inflasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran untuk dua tahun mendatang dan dirilis 4 kali dalam setahun. Pada proyeksi terakhir rilis 14 Juni lalu, The Fed merevisi estimasi pertumbuhan ekonomi 2018 naik dari 2.7% ke 2.8% dan tingkat pengangguran diproyeksikan turun dari 3.8% ke 3.6%. Suku bunga dalam tahun ini diproyeksikan akan naik sebanyak 2 kali lagi.
Pada proyeksi ekonomi hari ini, mungkin akan ada revisi positif karena semakin membaiknya data fundamental ekonomi AS. Namun di sisi lain bisa saja ada revisi negatif sebagai dampak perang dagang AS – China.
FOMC Statement (Pernyataan FOMC) dan Federal Funds Rate (Tingkat Suku Bunga)
FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter 8 kali dalam 1 tahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Sementara penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting. Hasil voting secara individu dan komentar komentar gubernur bank dimuat dalam pernyataan FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, pernyataan juga berisi kebijakan lain dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kebijakan bank sentral.
Pada meeting terakhir 1-2 Agustus lalu yang tidak disertai dengan konperensi pers, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 1.75% hingga 2.00%, sesuai dengan perkiraan pasar. Statement dianggap hawkish dengan outlook ekonomi yang solid dan tetap mengagendakan kenaikan dua kali lagi dalam tahun ini. Diperkirakan terjadi bulan September ini dan Desember mendatang.
Pada meeting hari ini diperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 0.25% ke level 2.25%. Perkiraan dari CME FedWatch untuk kenaikan ini telah mencapai 93.8%. Besarnya prosentase kemungkinan naik didukung oleh solidnya pasar tenaga kerja AS, upah rata-rata per jam yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang naik melebihi ekspektasi. Upah rata-rata per jam (Average Hourly Earning) y/y naik 2.9%, tertinggi sejak Juni 2009. Core PCE Price Index y/y naik 2.0%, telah sesuai dengan target The Fed.
Di market sendiri telah terjadi koreksi dari kenaikan tersebut. Perhatian investor terutama akan tertuju pada proyeksi kenaikan suku bunga (dot plot) untuk tahun depan. Sementara sikap The Fed terhadap risiko perang dagang AS – China juga akan dinanti pelaku pasar. Pergerakan USD juga masih akan dipengaruhi oleh hasil voting dan pernyataan serta komentar Jerome Powell pada konperensi pers 30 menit setelah statement dan proyeksi ekonomi dirilis. Seperti yang telah saya sampaikan dalam belajar Forex Gold, jika suku bunga naik dan FOMC statement dianggap hawkish maka biasanya USD akan menguat
FOMC Press Conference atau Konperensi Pers FOMC yang disampaikan ketua The Fed Jerome Powell
Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai frekuensi kenaikan suku bunga dalam tahun ini dan prediksinya untuk tahun depan. Komentar mengenai dampak perang dagang terhadap pertumbuhan ekonomi AS akan dianggap dovish. Jika tidak ada komentar akan dianggap hawkish kecuali ada komentar lain yang negatif soal pertumbuhan ekonomi AS.
Perang dagang akan sangat mempengaruhi aktivitas arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global, termasuk aktor utamanya, AS dan China. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat jika perang dagang terus berlangsung. Jika komentar dan pernyataan Powell dianggap hawkish maka USD akan menguat dan sebaliknya jika dianggap dovish.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam berita ekonomi The Fed kali ini:
1. Mengabaikan Konflik Perdagangan, Khususnya dengan China
Untuk saat ini, The Fed tampaknya tak akan menunjukkan kekhawatiran tentang makin intensifnya perang dagang AS dengan China. Pasalnya, ekonomi domestik AS masih cukup mantap dan belum ada bukti signifikan tentang dampak buruk perang dagang. Menurut perhitungan dari segi kenaikan harga pun, peningkatan bea impor ke barang-barang China hanya akan menaikkan inflasi sekitar 0.4 persen saja.
2. Mengabaikan Risiko di Pasar Negara Berkembang
Perselisihan yang terjadi di negara berkembang tampaknya juga tidak akan memengaruhi keputusan The Fed dalam menaikkan suku bunga. Jika The Fed masih dipimpin oleh Alan Greenspan, Ben Bernanke, atau Janet Yellen, persoalan ini mungkin akan dipertimbangkan. Namun demikian, situasi itu tidak akan terjadi di bawah kepemimpinan Jerome Powell.
Ia akan lebih fokus pada ekonomi dalam negeri AS saja. Buktinya saat The Fed awal tahun ini dikritik karena mengesampingkan dampak internasional kenaikan suku bunga. Powell mengatakan bahwa “peran kebijakan moneter AS (di ekonomi global) seringkali dilebih-lebihkan”.
3. Mengabaikan Reaksi Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menunjukkan kekecewaannya akan kenaikan suku bunga The Fed. Trump merasa kenaikan suku bunga bertentangan dengan agenda ekonominya yang membutuhkan pelemahan Dolar AS. Masalahnya kebijakan moneter ketat The Fed telah membuat USD menguat. Itu merugikan sektor ekspor yang menjadi salah satu tujuan agenda Trump.
Jika The Fed mengabaikan Trump maka akan terjadi kenaikan suku bunga. Selanjutnya kemungkinan Trump akan kembali menyuarakan kekecewaannya. Meskipun demikian, The Fed tidak akan menanggapinya dan memilih menggunakan ‘kartu’ independensi bank sentral sebagai alasan mengabaikan keluhan Trump.
Sementara kenaikan suku bunga tersebut merupakan faktor fundamental penting untuk emas. Sehingga, pergerakan sideways yang terjadi saat ini diperkirakan akan segera berakhir setelah pengumuman tersebut.
Berikut ini analisa Fundamental & Teknikal dengan beberapa kemungkinan pergerakan Emas setelah berita ekonomi The Fed dirilis:
1. Jika suku bunga jadi naik menjadi 2.25% dan dalam konferensi pers-nya The Fed cenderung hawkish, maka emas akan kembali tertekan. Level konfirmasi pelemahan emas berada pada support 1195.22. Level tersebut pintu awal pergerakan bearish. Jika level tersebut mampu ditembus, maka emas akan tertekan menuju level 1188 atau bahkan 1179.89.
2. Jika dalam konferensi pers-nya The Fed cenderung bernada dovish, maka emas akan kembali terangkat meski The Fed telah menaikkan suku bunga. Emas akan semakin diperdagangkan lebih tinggi jika ternyata The Fed tidak jadi menaikkan suku bunga. Logam ini berpotensi menuju resistance 1210.23 atau bahkan lebih tinggi hingga 1216.97 jika The Fed bernada dovish. Namun dengan satu catatan, untuk dapat bergerak bullish maka level resistance 1203.56 harus tertembus terlebih dahulu.
3. Jika The Fed nantinya tidak memberikan petunjuk yang jelas atau kenaikan suku bunga tersebut diiringi dengan statement yang kurang hawkish sehingga membuat para investor menjadi ragu, maka emas berkemungkinan masih bergerak sideways didalam range 1195.22 hingga 1203.56.
Semoga berguna untuk menjadi pedoman trading Forex Gold. Jika anda ingin belajar trading Forex Gold online secara GRATIS ikuti ROAD SHARE #TradingTenangSenang bersama saya Novry Simanjuntak di 15 kota Indonesia.
Demikian analisa Fundamental pengumuman suku bunga AS dan event lain yang menemaninya.